Rabu, 23 Oktober 2013

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)



Unit Pelaksana Teknis
Pasal 31
(1) UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dinas dalam urusan rumah tangga dibidang Pendidikan yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan, melaksanakan tugas pembantuan berdasarkan kebijakan dan peraturan perundang-undangan dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPT mempunyai fungsi meliputi :
a. pelaksanaan penyusunan pelaksanaan program kegiatan Dinas Pendidikan;
b. pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan Dinas Pendidikan;
c. pelaksanaan pengelolaan data pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi ;
d. pelaksanaan pengelolaan administrasi ketenagaan ;
e. pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan, penatausahaan keuangan, kerumahtanggaan dan hubungan masyarakat;
f. pelaksanaan pengidentifikasian dan pengusulan kebutuhan sarana sekolah, perkantoran, dan sarana pendukung lainnya ;
g. pelaksanaan pengidentifikasian dan pengusulan rehabilitasi dan pembangunan gedung sekolah dan perkantoran ;
h. pelaksanaan pemberian subsidi ;
i. pelaksanaan pembinaan peningkatan mutu manajemen pendidikan TK/TKLB, SD/SDLB ;
j. pelaksanaan penyiapan rekomendasi TK/TKLB, SD/SDLB proses pendirian, penegerian dan pencabutan ijin kelembagaan ;
k. pelaksanaan pembinaan Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI);
l. pelaksanaan koordinasi dengan pengawas dalam pembinaan, penilaian kinerja sekolah dan akreditasi ;
m. pelaksanaan koordinasi dengan penilik PNFI dalam pembinaan, penilaian pendidikan nonformal dan informal ;
n. pelaksanaan pembinaan kebudayaan dan kesenian; dan
o. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program dan kegiatan .
(3) UPT dipimpin oleh Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara operasional dikoordinasikan dengan camat.

Paragraf 1
Susunan Organisasi
Pasal 32
(1) Susunan organisasi UPT terdiri dari :
a. Kepala UPT;
b. sub bagian tata usaha; dan
c. kelompok jabatan fungsional.
(2) Sub bagian tata usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh kepala sub bagian tata usaha yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPT.
(3) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi pengawas dan penilik PNFI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala UPT.

Paragraf 2
Sub-bagian Tata Usaha
Pasal 33
(1) Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif di lingkup UPT dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sub bagian tata usaha mempunyai fungsi meliputi :
a. pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan Dinas;
b. pelaksanaan pelayanan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, dan informasi ;
c. pelaksanaan perijinan, pendirian, penutupan, dan regrouping ;
d. pelaksanaan pengelolaan administrasi ketenagaan ;
e. pelaksanaan urusan ketatausahaan, penatausahaan keuangan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, pembukuan, pertanggungjawaban, kerumahtanggaan, dan hubungan masyarakat ;
f. pelaksanaan pengusulan kenaikan pangkat, promosi, mutasi, dan penghargaan ;
g. pelaksanaan pengusulan cuti, pemensiunan dan pemberhentian pegawai, dan ijin belajar ;
h. pelaksanaan identifikasi dan pengusulan kebutuhan sarana sekolah, perkantoran, dan sarana pendukung lain pendidikan ;
i. pelaksanaan identifikasi dan pengusulan rehabilitasi dan pembangunan gedung sekolah dan perkantoran ;
j. pelaksanaan pemberian subsidi, penyelesaian proses pencairan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ;
k. pelaksanaan pemberian peraturan perudang-undangan ;
l. pelaksanaan penyelenggaraan peningkatan mutu manajemen pendidikan TK/TKLB, SD/SDLB ;
m. pelaksanaan Penerimaan Siswa Baru (PSB) dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) ;
n. pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan nonformal dan informal ;
o. pelaksanaan inventarisasi, pendistribusian, dan penghapusan sarana prasarana, pemeliharaan dan perawatan sarana kantor UPT; dan
p. penyusunan laporan sub bagian .

Paragraf 3
Nomenklatur UPT
Pasal 34
(1) UPT Dinas Pendidikan terdiri dari :
a. UPT Pendidikan; dan
b. UPT Balai Pengembangan Pendidikan.
(2) UPT Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi di 31 ( tiga puluh satu ) wilayah kecamatan se Kabupaten Jember.

Rabu, 16 Oktober 2013

PGRI (PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA)


Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.  Dengan latar pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.

Tidak mudah bagi PGHB memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki pangkat, status sosial dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Sejalan dengan keadaan itu maka di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru antara lain Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Desa (PGD), Persatuan Guru Ambachtsschool (PGAS), Perserikatan Normaalschool (PNS), Hogere Kweekschool Bond (HKSB), disamping organisasi guru yang bercorak keagamaan, kebangsaan  atau lainnya seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV), Katolieke Onderwijsbond (KOB), Vereneging Van Muloleerkrachten (VVM), dan Nederlands Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) yang beranggotakan semua guru tanpa membedakan golongan agama.

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh,  mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak  Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat oleh orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kemerdekaan. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan  kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka”.

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.

Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.

Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres ini segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah --guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 --seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia--  Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.

Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tengah bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
  1. Mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
  2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan.
  3. Membela hak dan nasib buruh umumnya,  guru pada khususnya.
Sejak Kongres Guru Indonesia itu, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Dengan adanya kongres Guru Indonesia tersebut, perubahan-perubahan sistem yang menunjang masa depan organiasi guru Indonesia semakin dikenal dikalangan guru. PGRI didedikasikan menjadi organisasi yang memperjuangkan nasib guru Indonesia sehingga membangkitkan rasa optimisme kepada guru yang ingin menjadi anggota PGRI yang baru.

Kongres Guru Indonesia yang terakhir dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 5 Juli 2013 di Gedung Istora Gelora Bungkarno Senayan, Jakarta. Tema yang digunakan adalah0 "Peran Strategis PGRI sebagai Organisasi Profesi Guru Indonesia dalam Mewujudkan Guru yang Bermartabat Menuju Pendidikan Bermutu".

Pada pelaksanaan kongres banyak merombak perubahan-perubahan sistematis diantaranya :
1. Perubahan AD dan ART PGRI
Sebelumnya : (1)JATI DIRI - Organisasi Perjuangan, Organisasi Profesi, Organisasi Ketenagakerjaan. (2)SIFAT -  Unitaristik, Independen, Non Partai Politik
Sekarang : (1)JATI DIRI - Organisasi Profesi, Organisasi Perjuangan, Organisasi Ketenagakerjaan. (2)SIFAT, Unitaristik, Independen, Nonpartisan. 

2. Perubahan Visi
Visi sebelumnya : terwujudnya organisasi mandiri dan dinamis yang dicintai anggotanya, disegani mitra dan diakui perannya oleh masyarakat. PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dengan program utama dibidang pendidikan untuk mencerdaskan pendidikan bangsa dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para guru

Visi Sekarang :
Terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Guru Indonesia yang Tepercaya, Dinamis, Kuat, dan Bermartabat
 
3. Perubahan Misi
Misi sebelumnya : 
(1)Mewujudkan cita-cita proklamasi pgri bersama komponen bangsa yang lain, berjuang yaitu berusaha secara konsisten mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai amanat UU1945. (2) Mensukseskan pembangunan nasional PGRI bersama komponen bangsa, melaksanakan pembangunan bangsa khususnya dibidang pendidikan. (3)Memajukan pendidikan nasional PGRI selalu berusaha untuk terlaksananya sistem pendidikan nasional, berusaha selalu memberikan masukan-masukan tentang pembangunan pendidikan kepada Departemen Pendidikan Nasional. (4) Meningkatkan  profesionalitas guru PGRI berusaha dengan sungguh sungguh agar guru menjadi profesional sehingga pembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat direalisasikan. (5) Meningkatkan kesejahteraan guru agar guru dapat profesional maka guru harus mendapatkan imbal jasa yang baik, ada perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sehingga ada rasa aman, ada pembinaan karir yang jelas. Guru harus sejahtera, profesional dan terlindungi.

Misi sekarang :
(1)Meningkatkan profesionalitas guru dan dosen. (2)Memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan dan kesehatan kerja, serta hak atas kekayaan intelektual. (3)Meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga kependidikan. (4)Membangun kerjasama dengan pemerintah, pemerintah daerah  dan lembaga nonpemerintah. (5)Mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu dan terjangkau masyarakat. (6)Mendorong layanan prima dalam pendidikan (7)Menyukseskan pembangunan nasional

4. Perubahan Fungsi
Perubahan fungsi hanya ada pada fungsi kelima yakni : "Menjaga, memelihara, membela,  serta meningkatkan harkat dan martabat guru dan tenaga kependidikan melalui peningkatan kesejahteraan serta KESETIAKAWANAN anggota" dirubah menjadi "Menjaga, memelihara, membela,  MEMPERJUANGKAN serta meningkatkan harkat dan martabat guru dan tenaga kependidikan melalui peningkatan kesejahteraan serta SOLIDARITAS anggota."


Beberapa Informasi tentang Perjuangan PGRI juga dapat anda lihat pada website resmi:
1. PGRI Pusat : http://www.pgri.or.id/
2. PGRI Kabupaten Jember : http://pgrijember.blogspot.com/

Rabu, 09 Oktober 2013

DUNIA PENDIDIKAN


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Filosofi pendidikan

Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.

Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."[rujukan?]

Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Fungsi pendidikan

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
  •     Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  •     Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  •     Melestarikan kebudayaan.
  •     Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
  1. Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
  2. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
  3. Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  4. Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.

Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
  •     Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
  •     Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
  •     Menjamin integrasi sosial.
  •     Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
  •     Sumber inovasi sosial.

Rabu, 02 Oktober 2013

KABUPATEN JEMBER


Kabupaten Jember adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang beribukota di Jember. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Bondowoso di utara, Kabupaten Banyuwangi di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Kabupaten Lumajang di barat. Kabupaten Jember terdiri atas 31 kecamatan.

Kota Jember dahulu merupakan kota administratif, namun sejak tahun 2001 istilah kota administratif dihapus, sehingga Kota Administratif Jember kembali menjadi bagian dari Kabupaten Jember. Jember merupakan pusat regional di kawasan timur tapal kuda. Hari jadi Kabupaten Jember diperingati setiap tanggal 1 Januari.

Sejarah
Alun-alun kota Jember pada tahun 1920-an
Pasar kota Jember pada tahun 1920-an
Kantor Bupati Jember di Waktu Malam

Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Staatsblad Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928 dan sebagai dasar hukum mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929. Pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan ketentuan tentang penataan kembali pemerintah desentralisasi di wilayah Provinsi Jawa Timur, antara lain dengan menunjuk Regenschap Djember sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, 21 Agustus 1928.

Pemerintah Regenschap Jember yang semula terbagi dalam tujuh Wilayah Distrik, pada tanggal 1 Januari 1929 sejak berlakunya Staatsblad No. 46/1941 tanggal 1 Maret 1941 Wilayah Distrik dipecah menjadi 25 Onderdistrik, yaitu:

    Distrik Jember, meliputi onderdistrik Jember, Wirolegi, dan Arjasa.
    Distrik Kalisat, meliputi onderdistrik Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, dan Sukowono.
    Distrik Rambipuji, meliputi onderdistrik Rambipuji, Panti, Mangli, dan Jenggawah.
    Distrik Mayang, meliputi onderdistrik Mayang, Silo, Mumbulsari, dan Tempurejo.
    Distrik Tanggul meliputi onderdistrik Tanggul, Sumberbaru, dan Bangsalsari.
    Distrik Puger, meliputi onderdistrik Puger, Kencong Gumukmas, dan Umbulsari.
    Distrik Wuluhan, meliputi onderdistrik Wuluhan, Ambulu, dan Balung.

Berdasarkan Undang Undang No. 12/1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten di Jawa Timur, ditetapkan pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur (dengan Perda), antara lain Daerah Kabupaten Jember ditetapkan menjadi Kabupaten Jember.

Dengan dasar Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1976 tanggal 19 April 1976, dibentuklah Wilayah Kota Jember dengan penataan wilayah-wilayah baru sebagai berikut:

    Kacamatan Jember dihapus,
    Dibentuk tiga kecamatan baru, masing-masing Sumbersari, Patrang dan Kaliwates.
    Kecamatan Wirolegi menjadi Kecamatan Pakusari dan Kecamatan Mangli menjadi Kecamatan Sukorambi.

Bersamaan dengan pembentukan Kota Administratif Jember, wilayah Kewedanan Jember bergeser pula dari Jember ke Arjasa dengan wilayah kerja meliputi Arjasa, Pakusari, dan Sukowono yang sebelumnya masuk Distrik Kalisat. Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, pada perkembangan berikutnya, secara administratif Kabupaten Jember saat itu terbagi menjadi tujuh Wilayah Pembantu Bupati, satu wilayah Kota Administratif, dan 31 Kecamatan.

Dengan diberlakukannya Otonomi Daerah sejak 1 Januari 2001 sebagai tuntutan No 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Jember telah melakukan penataan kelembagaan dan struktur organisasi, termasuk penghapusan lembaga Pembantu Bupati yang kini menjadi Kantor Koordinasi Camat. Selanjutnya, dalam menjalankan roda pemerintah di era Otonomi Daerah ini Pemerintah Kabupaten Jember dibantu empat Kantor Koordinasi Camat, yakni:

    Kantor Koordinasi Camat Jember Barat di Tanggul
    Kantor Koordinasi Camat Jember Selatan di Balung
    Kantor Koordinasi Camat Jember Tengah di Rambipuji
    Kantor Koordinasi Camat Jember Timur di Kalisat

Geografi
Jember memiliki luas 3.293,34 Km2 dengan ketinggian antara 0 - 3.330 mdpl. Iklim Kabupaten Jember adalah tropis dengan kisaran suhu antara 23oC - 32oC. Bagian selatan wilayah Kabupaten Jember adalah dataran rendah dengan titik terluarnya adalah Pulau Barong. Pada kawasan ini terdapat Taman Nasional Meru Betiri yang berbatasan dengan wilayah administratif kabupaten Banyuwangi. Bagian barat laut (berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo adalah pegunungan, bagian dari Pegunungan Iyang, dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 m). Bagian timur merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Ijen. Jember memiliki beberapa sungai antara lain Sungai Bedadung yang bersumber dari Pegunungan Iyang di bagian Tengah, Sungai Mayang yang persumber dari Pegunungan Raung di bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang bersumber dari Pegunungan Semeru di bagian barat.
Administrasi

    Koordinasi Camat: 4
    Kecamatan: 31
    Dusun: 201
    Rukun Warga: 4154
    Rukun Tetangga: 14714
    Lingkungan: 902

Transportasi
    Stasiun Jember merupakan stasiun terbesar di Kabupaten ini, dan merupakan pusat dari Daops IX Jember yang mengatur stasiun dari Pasuruan hingga Banyuwangi. Di samping stasiun-stasiun kecil lainnya di Tanggul, Rambipuji, dan Kalisat. Jember dilintasi jalur kereta api, yang menghubungkan Jember dengan kota-kota lain di Pulau Jawa, yaitu Purwokerto, Yogyakarta, Jombang, Surabaya, Probolinggo, Lumajang, dan Banyuwangi. Di Jember juga terdapat stasiun-stasiun kecil seperti Bangsalsari, Mangli, Arjasa, Kotok, Ledokombo, Sempolan, Garahan. Stasiun ini hanya digunakan ketika terjadi persilangan kereta api dan hanya digunakan oleh kereta api ekonomi seperti Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) dan kereta Pandanwangi (Jember - Banyuwangi). Jalur kereta api Kalisat-Situbondo kini tidak lagi beroperasi.

    Terminal Bus "TAWANG ALUN" merupakan terminal utama yang melayani jalur Surabaya - Jember - Banyuwangi (lewat Tanggul), Surabaya - Jember - Banyuwangi (lewat Kencong - Balung dan atau Ambulu) yang juga melewati kota Lumajang. Terminal ini juga melayani jalur Bus Patas (cepat terbatas) Jember - Yogya, Jember - Surabaya, Jember - Malang, serta Jember - Denpasar. Untuk jalur Jember - Bondowoso - Situbondo dilayani oleh Terminal Bus "ARJASA" yang terletak di Kecamatan Arjasa. Baru-baru ini, di Kecamatan Ambulu yang terletak di Jember bagian selatan juga dibangun Terminal, yang menyediakan jalur Ambulu-Jombang-Lumajang-Pasuruan-Surabaya dan Malang. Selain itu terdapat pula terminal-terminal kecil yang dihubungkan oleh angkutan antar dalam kota (Lyn) seperti Terminal Ajung, Terminal Pakusari, dan Terminal Tanggul. Bus Kota dapat ditemui di Kota Jember yang menghubungkan Terminal Tawang Alun - Terminal Arjasa (Kode Trayek "A" dan "B") dan Terminal Tawang Alun - Terminal Pakusari (Kode Trayek "D" dan "E"). Jasa taksi dengan Argometer juga banyak ditemui di Kota ini.

Penduduk
Mayoritas penduduk Kabupaten Jember terdiri atas Suku Jawa dan Suku Madura, dan sebagian besar beragama Islam. Selain itu terdapat warga Tionghoa dan Suku Osing. Rata rata penduduk jember adalah masyarakat pendatang, Suku Madura dominan di Jember bertempat tinggal di daerah utara dan Suku Jawa bertempat tinggal di daerah selatan dan pesisir pantai. Bahasa Jawa dan Madura digunakan di banyak tempat, sehingga umum bagi masyarakat di Jember menguasai dua bahasa daerah tersebut dan juga saling pengaruh tersebut memunculkan beberapa ungkapan khas Jember.Percampuran kedua kebudayaan Jawa dan Madura di Kabupaten Jember melahirkan satu kebudayaan baru yang bernama budaya Pendalungan . Masyarakat Pendalungan di Jember mempunyai karakteristik yang unik sebagai hasil dari penetrasi kedua budaya tersebut. Kesenian Can Macanan Kaduk merupakan satu hasil budaya masyarakat Pendalungan yang masih bertahan sampai sekarang di kabupaten Jember. Jember berpenduduk 2.529.929 jiwa (JDA, BPS 2013) dengan kepadatan rata-rata 787,47 jiwa/km2.
Perekonomian

Dengan sebagian besar penduduk masih bekerja sebagai petani, perekonomian Jember masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Di Jember terdapat banyak area perkebunan, sebagian besar peninggalan Belanda. Perkebunan yang ada dikelola oleh Perusahaan nasional PTP Nusantara, Tarutama Nusantara (TTN), dan Perusahaan daerah yaitu PDP (Perusahaan Daerah Perkebunan). Jember terkenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau utama di Indonesia. Tembakau Jember adalah tembakau yang digunakan sebagai lapisan luar/kulit cerutu. Di pasaran dunia tembakau Jember sangat dikenal di Brehmen, Jerman dan Belanda.[rujukan?]
Pendidikan

Kota Jember memiliki perguruan tinggi negeri Universitas Jember - UNEJ, STAIN Jember,Politeknik Negeri Jember, dan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang (POLTEKKES) Prodi Kebidanan Jember yang dibawahi langsung oleh Kementrian Kesehatan dan Dikti. Selain itu terdapat beberapa perguruan tinggi swasta yaitu, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Islam Jember, Universitas Moch. Seroedji, STIE Kosgoro, IKIP PGRI Jember, dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mandala Jember, Sekolah Tinggi Agama Islam Alfalah Assuniyah(Staifas) Kencong, STDI Imam Syafi'i, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qodiri (STAIQod) Gebang, Akademi Kebidanan (Akbid) Dr. Soebandi - Gebang, dan masih banyak perguruan tinggi lainnya. PPKIA (Pusat Pendidikan Komputer Indonesia Amerika) salah satu lembaga pendidikan luar sekolah, ada juga PIKMI (Pusat Pendidikan Program Satu Tahun) yang berbasis komputer antara lain : Magistra Utama

Rumah Sakit
    RSUD dr. Soebandi.
    RS Bina Sehat di Jl. P Jayanegara.
    RS Perkebunan di Jl. Bedadung.
    RSU Kaliwates di Jl. Diah Pitaloka.
    RS DKT di Jl. PB. Sudirman.
    RS Khusus Paru di Jl. Nusa Indah.
    RSUD Balung di Jl. Rambipuji, Balung.

    Klub Sepak Bola Jember Persid (Laskar Macan Sangar) dengan Stadion Notohadinegoro sebagai markas, dan Berni (Jember Berani) sebagai pendukungnya.
    Makanan khas atau oleh-oleh khas adalah prol tape dan suwar-suwir.
    Selain dikenal sebagai daerah tapal kuda, Jember dikenal juga dengan sebutan daerah 1.000 gumuk atau bukit karena memiliki setidaknya 1.666 bukit yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Jember. Baru-baru ini, Jember juga mendapat julukan kota Carnaval berkat Jember Fashion Carnaval yang sudah mendunia.

Lain-lain
    Mulai bulan Agustus 2007, Jember mempunyai program tahunan yang disebut dengan Bulan Berkunjung ke Jember.
    Terdapat pula Jember Fashion Carnaval, semacam karnaval fashion seperti di Rio de Jeneiro Brazil.
    Figur publik di bidang Seni dari Jember antara lain: Tattoo (Group Musik), Alm. Andy Liany (Musisi), Dewi Persik (Pesinetron dan Penyanyi), George Rudy (Aktor), Anang Hermansyah (Musisi), Opick (Musisi), Jack Lesmana (Musisi), dan Sujiwo Tejo (Budayawan), Pak Raden a.k.a Drs. Suyadi (pencipta tokoh boneka Si Unyil).
    Figur publik di bidang Olah Raga antara lain: Muljadi (Bulu Tangkis, Andik Vermansyah (Pemain Sepak Bola)
    Tokoh Lain: Soetjipto Joedodihardjo (Kapolri Periode 09 Mei 1965 - 08 Mei 1968), Drs. Badrodin Haiti (Kapolda Jawa Timur dari 20 Agustus 2010 s.d. Maret 2011), David Wijnveldt (pemain sepak bola amatir Belanda).

Tempat Wisata

Orang Belanda di pantai Pasir Putih (sekitar tahun 1920)
Pantai Watu Ulo pada tahun 1920-an
Pantai Bandealit

    Pantai Watu Ulo di terletak sekitar 25 Km dari Kecamatan Ambulu dan pada saat hari-hari libur biasanya banyak anak-anak muda dan rombongan keluarga yang pergi kesana untuk berlibur, apalagi saat hari-hari besar dan hari raya. Mereka biasanya pergi ke sana bersama-sama dengan keluarga mereka masing-masing menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi. Pantai Watu Ulo memiliki panorama yang mempesona menghadap lautan Indonesia dengan deretan batu karang menyerupai ular. [3]
    Pantai Tanjung Papuma dengan pesona pasir putihnya dan Wisata Sejarah berupa peninggalan Gua Jepang. Pantai ini dikenal juga dengan nama Pantai Pasir Putih Malikan. Dinamakan Papuma karena pantai ini berpasir putih dengan hamparan batu-batu yang bila diterjang ombak lalu saling terberai membalik. [4] Pantai papuma adalah pantai yang sangat eksotik bila dibandingkan dengan pantai pantai yang ada di Jawa Timur, karena memiliki keindahan pantai dan laut yang menawan dengan pantai yang hijau kebiruan menjadikan tempat wisata ini banyak dikunjungi baik dari warga Jember sendiri juga dari kabupaten lain.
    Pantai Puger yang terletak 15 Km dari Kecamatan Ambulu. Tempat wisata ini juga banyak dikunjungi oleh banyak orang dan paling banyak adalah anak-anak muda untuh menghibur diri. Pantai Puger juga menjadi surga bagi orang yang suka memancing. Di pantai ini juga terdapat TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang menjual ikan hasil tangkapan nelayan. Di sekitar Pantai Puger juga terdapat Cagar Alam Puger Watangan dengan pesona sumber air Kucur. Pantai Puger juga merupakan gerbang keluar menuju Cagar Alam Pulau Nusa Barong.
    Pantai Paseban di daerah Kencong. Di pantai ini wisatawan dapat menikmati mandi laut mengingat ombaknya yang tenang dan landai nan teratur sehingga tidak membahayakan.
    Pantai Bandealit di wilayah Taman Nasional Meru Betiri yang secara administratif masuk kedalam wilayah Kecamatan Tempurejo. Pantai ini berdekatan dengai Pantai Sukamade yang merupakan tempat penetasan telur penyu.
    Pemandian Patemon yang berada di wilayah Kecamatan Tanggul. Di pemandian Patemon udaranya sangat sejuk karena terletak di daerah pegunungan dan air yang mengalir di pemandian tersebut adalah air yang berasal dari sumber mata air pegunungan, jadi airnya sangat dingin. Pada hari-hari libur khususnya hari Minggu dan hari libur nasional banyak orang berkunjung, mulai dari anak-anak, anak muda, sampai pada orang tua. Pemandian ini menjadi semakin menarik dengan ditambahnya satu kolam renang baru dan wahana waterboom. Selain itu tempat-tempat yang ada di sekitar kolam renang telah diperbaiki sehingga semakin menarik untuk dikunjungi.
    Pemandian Rembangan yang terletak di salah satu puncak gunung, memiliki daya tarik pemandangan, pemandian, hotel, dan wisata agro berupa perkebunan kopi milik PTP Nusantara XII dan peternakan sapi perah, di mana Anda bisa melihat proses pemerahan susu sapi dan membeli susu sapi segar literan. Di Rembangan, Anda bisa melihat kota Jember & sekitarnya dari atas. Dan, pada waktu malam, pemandangan lampu kota sangat mengesankan. Di sini suhunya sangat sejuk & udaranya sangat bersih & segar; sangat baik untuk tubuh Anda.
    Air Terjun Tancak yang terletak di Perkebunan Gunung Pasang - Kecamatan Panti.
    Air Terjun Antrokan di wilayah Kecamatan Tanggul.
    Air Terjun Sumberjambe-Rowosari.
    Wisata Loko di lahan PG Semboro yang menawarkan keindahan pemandangan alam perkebunan tebu, jeruk, rambutan dan salak yang berada di sepanjang perjalanan selama 3 jam dengan menggunakan lokomotif uap.
    Wisata Lori di daerah Garahan yang menyajikan dua buah terowongan Kereta Api (90 m dan 970 m) yang merupakan terowongan Kereta Api terpanjang di Indonesia. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati wisata agro Gunung Gumitir.
    Taman Botani di wilayah Kecamatan Sukorambi yang mulai dibuka tahun 2007.
    Niagara Water park [Ambulu, Jember]
    Dira I Swalayan, Fashion and Swiming Pool. [Ambulu, Jember]
    Happy Fun Swimming Pool & Waterboom. [Kesilir - Wuluhan, Jember]
    Surya Tirta, Fitnes Centre and Swimming Pool. [Ambulu, Jember]

Hotel
    Hotel Bandung Permai(***), Jl. Hayam Wuruk.
    Hotel Panorama(**), Jl. KH Agus Salim.
    Hotel Sulawesi(***), Jl. Letjen Suprapto.
    Hotel Royal(***), Jl. Karimata.
    Hotel Aston (****), Jl. Sentot Prawirodirjo No. 88 Jember
    Hotel Bintang Mulia (***), jl. nusantara 18 Jember, 100M dari Gor Jember.
    Hotel Istana (***), Jl. Diponegoro 1Km Pusat Kota

Tempat Perbelanjaan
    Matahari Departement Store yang terletak di pusat perbelanjaan "Johar Plaza". Ditempat ini juga terdapat wahana bermain anak "Time Zone". merupakan tempat belanja modern yang sudah cukup berumur.
    Toko baju "Nico" yang biasanya banyak dikunjungi orang karena harganya yang lumayan murah dengan kualitas baik. Hal ini sangat cocok untuk ekonomi orang-orang jember. Pada saat menjelang hari raya tempat ini merupakan salah satu tempat yang sangat padat pengunjungnya.
    Jember Roxy Square adalah mall terbaru yg menghadirkan konsep belanja hemat, terletak di Kelurahan Sempusari, Kaliwates.
    Golden Market Mall [CFC and Bread Talk] yang terletak di Jalan Trunojoyo.
    Pasar Tradisional (pasar induk) terbesar di Jember adalah "Pasar Tanjung" yang menyediakan keperluan sehari-hari seperti bahan pokok dan sayur mayur.
    Carrefour yang terletak di arteri Jalan Hayam Wuruk juga menyediakan kebutuhan kita sehari-hari dengan konsep supermarket.
    Galaxi adalah tempat berbelanja swalayan, tempat rekreasi yang berupa taman, kebun binatang dan kuliner yang terletak di Kecamatan Tempurejo
    Dira I (Swimming Pool, Swalayan, Fashion Store, Convention Hall)
    Dira II (Boutique & Book Store)
    Larisso Plasa (Swalayan & Dept. Store) Jalan Watu Ulo, Ambulu
    Kalijati Swalayan Busana Grosir Jalan Kotta Blater 9, Ds. Pontang, Ambulu
    Dammiq Swalayan
    Indomart dan Alfamart yang tersebar di setiap kecamatan dan kota.

Media
    titik 0 km (www.titik0km.com)
    Jember Info (www.jember.info)
    Jember Post (www.jemberpost.com)
    SKM Derap Pembangunan
    JTV Jember (Jawa Post Group)
    JMTV Jember
    Mera Zee TV
    Warta Jember
    Radar Jember (Jawa Post Group)
    Majalah Gempur (Mengawal Otonomi, Membangun Demokrasi)
    RRI Jember – AM 963 kHz, FM 87,9 MHz, FM 89,5 MHz, FM 95,4 MHz
    RKPD Jember
    Radio Suara Akbar – FM 94,6 MHz
    Radio Ratu FM – FM 88.7 MHz
    Radio Prosalina FM – 101,3 MHz [91]
    Radio Kirana Indah Sentra Suara (KISS FM) – FM 96,2 MHz
    Radio DIGI - FM 100,6 MHz
    Radio kartika – FM 102,9 MHz
    Radio Soka Adiswara – FM 102,1 MHz [92]
    Radio Suara Arbika - FM 104.1 MHz
    Radio Suara Bossanika – FM 106.5 MHz
    Radio Mutiara – FM 107,3 MHz
    Radio Nada <STAIN JEMBER> - FM 107,8 MHz
    Radio Diana - FM 107,9 MHz